PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Keduanya yang saling berkaitan. kepemimpinan merupakan cerminan dari karakter/perilaku pemimpinnya . Perpaduan atau sintesis antara “leader behavior
dengan leader style” merupakan kunci keberhasilan pengelolaan
organisasi; atau dalam skala yang lebih luas adalah pengelolaan daerah
atau wilayah, dan bahkan Negara.
Pakar manajemen George R. Terry (2006 : 495), berpendapat: “Kepemimpinan adalah kegiatan-kegiatan untuk
mempengaruhi orang orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan
kelompok secara sukarela.”
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kepemimpinan
ada keterkaitan antara pemimpin dengan berbagai kegiatan yang dihasilkan
oleh pemimpin tersebut. Pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempersatukan orang-orang dan dapat mengarahkannya sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh
seorang pemimpin, maka ia harus mempunyai kemampuan untuk mengatur
lingkungan kepemimpinannya.
Menurut Halpin Winer yang dikutip oleh Dadi Permadi (2000 :
35) bahwa : “Kepemimpinan yang menekankan dua dimensi perilaku pimpinan
apa yang dia istilahkan “initiating structure” (memprakarsai struktur)
dan “consideration” (pertimbangan). Memprakarsai struktur adalah
perilaku pemimpin dalam menentukan hubungan kerja dengan bawahannya dan
juga usahanya dalam membentuk pola-pola organisasi, saluran komunikasi
dan prosedur kerja yang jelas. Sedangkan pertimbangan adalah perilaku
pemimpin dalam menunjukkan persahabatan dan respek dalam hubungan kerja
antara pemimpin dan bawahannya dalam suatu kerja.”
Sedangkan George R Terry (2006 : 124), mengemukakan 8 (delapan) ciri mengenai kepemimpinan dari pemimpin yaitu :
(1) Energik, mempunyai kekuatan mental dan fisik;
(2) Stabilitas emosi, tidak boleh mempunyai prasangka jelek terhadap
bawahannya, tidak cepat marah dan harus mempunyai kepercayaan diri yang
cukup besar;
(3) Mempunyai pengetahuan tentang hubungan antara manusia;
(4) Motivasi pribadi, harus mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin dan dapat memotivasi diri sendiri;
(5) Kemampuan berkomunikasi, atau kecakapan dalam berkomunikasi dan atau bernegosiasi;
(6) Kemamapuan atau kecakapan dalam mengajar, menjelaskan, dan mengembangkan bawahan;
(7) Kemampuan sosial atau keahlian rasa sosial, agar dapat menjamin
kepercayaan dan kesetiaan bawahannya, suka menolong, senang jika
bawahannya maju, peramah, dan luwes dalam bergaul;
(8) Kemampuan teknik, atau kecakapan menganalisis, merencanakan,
mengorganisasikan wewenang, mangambil keputusan dan mampu menyusun
konsep.
Kemudian, kepemimpinan yang berhasil di abad globalisasi menurut Dave
Ulrich adalah: “Merupakan perkalian antara kredibilitas dan
kapabilitas.” Kredibilitas adalah ciri-ciri yang ada pada seorang
pemimpin seperti kompetensi-kompetensi, sifatsifat, nilai-nilai dan
kebiasaan-kebiasaan yang bisa dipercaya baik oleh bawahan maupun oleh
lingkungannya.
Sedangkan kapabilitas adalah kamampuan pemimpin dalam menata visi, misi,
dan strategi serta dalam mengembangkan sumber-sumber daya manusia untuk
kepentingan memajukan organisasi dan atau wilayah
kepemimpinannya.” Kredibilitas pribadi yang ditampilkan pemimpin yang
menunjukkan kompetensi seperti mempunyai kekuatan keahlian (expert
power) disamping adanya sifat-sifat, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan
yang positif (moral character) bila dikalikan dengan kemampuan pemimpin
dalam menata visi, misi, dan strategi organisasi/ wilayah yang jelas
akan merupakan suatu kekuatan dalam menjalankan roda organisasi/wilayah
dalam rangka mencapai tujuannya.
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM
Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan hukum Allah.
Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling tahu tentang hukum Islam. Setelah para imam atau khalifah tiada, kepemimpinan harus
dipegang oleh para faqih yang memenuhi syarat-syarat syariat. Bila tak
seorang pun faqih yang memenuhi syarat, harus dibentuk ‘majelis
fukaha’.”
Sesungguhnya, dalam Islam, figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan
suritauladan yang baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan
linnas) dan rahmat bagi alam (rahmatan lil’alamin) adalah Muhammad
Rasulullah Saw., sebagaimana dalam firman-Nya :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.
al-Ahzab [33]: 21).
Sebenarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap
seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawaban atas segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana ditegaskan
dalam sabda Rasulullah Saw., yang maknanya sebagai berikut :
“Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin
keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang
kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga
suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang
kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah sebagai pemimpin dan
akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kepemimpinannya,” (Al-Hadits).
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan
kepemimpinannya, yakni : Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah (STAF):
(1) Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
(2) Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
(3) Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
(4) Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Selain itu, juga dikenal ciri pemimpin Islam dimana Nabi Saw pernah
bersabda: “Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut.”
Oleh sebab itu, pemimpin hendaklah ia melayani dan bukan dilayani, serta
menolong orang lain untuk maju.
Dr. Hisham Yahya Altalib (1991 : 55), mengatakan ada beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu :
Pertama, Setia kepada Allah. Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah;
Kedua, Tujuan Islam secara menyeluruh. Pemimpin melihat tujuan
organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga
dalam ruang lingkup kepentingan Islam yang lebih luas;
Ketiga, Berpegang pada syariat dan akhlak Islam. Pemimpin terikat dengan
peraturan Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang teguh
pada perintah syariah.
Dalam mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam,
khususnya ketika berurusan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang
tak sepaham;
Keempat, Pengemban amanat. Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah
dari Allah Swt., yang disertai oleh tanggung jawab yang besar. Al-Quran
memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan
sikap yang baik kepada pengikut atau bawahannya.
Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman :
“(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-Hajj [22]:41).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya prinsip-prinsip
dasar dalam kepemimpinan Islam yakni : Musyawarah; Keadilan; dan Kebebasan berfikir.
Secara ringkas penulis ingin mengemukakan bahwasanya pemimpin Islam
bukanlah kepemimpinan tirani dan tanpa koordinasi. Tetapi ia mendasari
dirinya dengan prinsip-prinsip Islam. Bermusyawarah dengan
sahabat-sahabatnya secara obyektif dan dengan penuh rasa hormat, membuat
keputusan seadil-adilnya, dan berjuang menciptakan kebebasan berfikir,
pertukaran gagasan yang sehat dan bebas, saling kritik dan saling
menasihati satu sama lain sedemikian rupa, sehingga para pengikut atau
bawahan merasa senang mendiskusikan persoalan yang menjadi kepentingan
dan tujuan bersama. Pemimpin Islam bertanggung jawab bukan hanya kepada
pengikut atau bawahannya semata, tetapi yang jauh lebih penting adalah
tanggung jawabnya kepada Allah Swt. selaku pengemban amanah
kepemimpinan. Kemudian perlu dipahami bahwa seorang muslim diminta
memberikan nasihat bila diperlukan, sebagaimana Hadits Nabi dari :Tamim
bin Aws
meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Saw. pernah bersabda:
“Agama adalah nasihat.” Kami berkata: “Kepada siapa?”
Beliau menjawab: “Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Pemimpin umat Islam dan kepada masyarakat kamu.”
Nah, kepada para pemimpin, semoga tulisan
ini bisa dipahami sekaligus dapat dilaksanakan
dengan baik. Insya Allah. Amiin !
Terima kasih.
Kamis, 04 Oktober 2012
Az-Zahra: Pemimpin yang Baik Menurut Islam
Az-Zahra: Pemimpin yang Baik Menurut Islam: Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak Allah akan meminta per...
Az-Zahra: Membentuk Etika Menjadi Pemimpin yang Baik
Az-Zahra: Membentuk Etika Menjadi Pemimpin yang Baik: Apakah Anda termasuk Seorang Pemimpin Yang Baik ?, jawabannya ada pada anda sendiri. Tetapi anda juga tidak bisa begitu saja mengklaim bahwa...
Selasa, 02 Oktober 2012
~Di Bawah Bayangan Tarbiyah~: 3bulan..
~Di Bawah Bayangan Tarbiyah~: 3bulan..: bismillahirrahmanirrahim.. Terlalu lama aku menyepi disini. Bukanlah bermakna langkah itu mati atau suara ini bisu untuk bercerita. Tetapi...
Sabtu, 21 April 2012
Selasa, 20 Maret 2012
Saya Berpikir
·
Saya pikir ,
hidup itu harus banyak meminta ~ ternyata harus banyak memberi.
·
Saya pikir,
sayalah org yang paling hebat ~ ternyata ada langit diatas langit.
·
Saya pikir,
kegagalan itu final ~ ternyata hanya sukses yg tertunda.
·
Saya pikir,
sukses itu harus kerja keras ~ ternyata kerja pintar.
·
Saya pikir,
kunci surga ada dilangit ~ ternyata ada di hatiku.
· Saya pikir,
Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan ~ ternyata Tuhan hanya memberikan yg
kita perlukan.
·
Saya pikir,
makhluk yang bisa bertahan hidup adalah yg pintar, atau yg kuat ~ ternyata yg
cepat merespon perubahan.
·
Saya pikir,
keberhasilan itu karena keturunan ~ ternyata karena ketekunan.
·
Saya pikir,
kecantikan luar yg paling menarik ~ ternyata inner beauty yg lebih menawan.
·
Saya pikir,
kebahagian itu ketika menegok keatas ~ ternyata ketika melihat kebawah.
·
Saya pikir,
usia manusia itu diukur dari bulan & tahun ~ ternyata di hitung dari apa yg
telah dilakukannya kpd orang lain.
·
Saya pikir,
yg paling berharga itu uang & emas permata ~ ternyata yang paling mahal itu
kesehatan dan nama baik.
Langganan:
Postingan (Atom)